Semarangberasal dari gabungan kata asem dan arang dalam bahasa Jawa yang secara berurutan berarti pohon asam dan jarang-jarang. Jika digabungkan, kedua kata itu artinya adalah pohon asam yang jarang-jarang. Begitulah asal usul nama Kota Semarang. Baca juga: Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta Area Metropolitan Kedungsapur Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Grobogan dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat ke 4, setelah Jabodetabek Jakarta, Bandung Raya dan Gerbangkertosusilo Surabaya.Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin via udara.Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di Kota dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut rob.Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah hanya sebagai dormitory town. Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota sekarang menjadi Bergota dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong Gedung Batu.Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan Sunan Pandanaran I, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang bahasa Jawa Asem Arang, sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang. Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja.Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
Adabeberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkap asal usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti, maupun penelitian dan kajian yang cukup detail. Berdasarkan prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli 750 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga Nomor 15 Tahun LEGENDA SEMARANG Bahasa Jawa Ing jaman kuna ing Jawa Tengah ngadeg kerajaan Demak sing dadi salah sawijining kerajaan Islam. Wonten pangeran misuwur jenenge yaiku Raden Made Pandan. Piyambake niku ulama lan Muh. Akeh wong kang hormat lan segan marang Piyambake. Piyambake nduweni putra sing jenenge Raden Pandanarang. Sami uga kaliyan bapake, Raden Pandanarang misuwur minangka putra ingkang sopan, ramah, becik lan hormat marang wong tuwa. Banjur Raden Made Pandan ngajak putra lan pandherekipun kanggo ninggalake Kesultanan Demak. Wong-wong padha menyang kulon kanggo nggolek tlatah anyar sing bakal dienggoni. Pirang-pirang dina ing dalan, banjur Raden Made Pandan mandheg lan ngrasa remen karo daerah sing ditemtokake kanggo dumunung. Alas kasebut kabukak lan didegke pondok pesantren lan tanah tetanen. Ing panggonan anyar kasebut Raden Made Pandan ngajar agama Islam marang pandherekipun. Suwe-suwe ing Tlatah kono akeh wong kang teka ngolek ilmu agama ing pondok pesantren. Ing panggonan kasebut Raden Made Pandan seneng urip karo putrane. Piyambake ngarepake putrane saget nggantike dadi guru agama Islam ing panggonan saiki. Sadurunge seda Raden Made Pandan menehi saran marang putrane Raden Pandanarang supaya bisa nerusake jejak Piyambake. Raden Pandanarang ditindakake supaya ora ninggalake wilayah kasebut. Raden Pandanarang dituntut kanggo nyebarkan agama Islam ing panggonan kasebut lan ngelola tanah tetanen ing daerah kono. Wasiat bapake iku dilakokake dening Raden Pandanarang. Raden Pandanarang dadi guru agama sing ngajar ilmu agama Islam marang masyarakat, uga ngatur tanah tetanen. Saka asil tetanen iku bahan pangan sing akeh. Kanthi wektu sedelok akeh wong teka kanggo sinau ilmu agama Islam. Tanah Tetanen sing digarap Raden Pandanarang bareng karo para padherekipun saka jaman semono dadi tambah subur, saka sela-sela keseburan kasebut tumbuh wit asam sing adoh adoh. Wong-wong sing weruh iku uga gumun, apa ing tanah sing subur iku tuwuh wit asam sing adoh-adoh? Weruh niku Raden Pandanarang nyatakake yen daerah iki jenenge Semarang. asale saka tembung asem sing arang-arang. Semanten iku asal usul kota Semarang sing saiki dadi kota sing jembar ing Jawa Tengah malah dadi ibukutha propinsi. Amarga jabatan mbukak lan ngedegke ingkang kapisan kutha Semarang, yaiku Raden Pandanarang, Piyambake langsung diangkat dadi pemimpin lan entuk gelar Ki Ageng Pandanarang I.
CeritaRakyat Salatiga - Dongeng Dari Jawa Tengah. 21 Januari 2016 dongeng cerita rakyat. Cerita rakyat Salatiga bercerita mengenai asal muasal nama dari satu kota di Jawa Tengah. Oleh karena itu kami masukan dongeng Salatiga kedalam Kumpulan Dongeng dari Jawa Tengah. Kisah ini banyak mengandung amanat moral yang baik untuk kita semua.

Jika membicarakan kota-kota besar di Pulau Jawa, tak lengkap rasanya apabila tidak membahas Semarang. Nah, apabila tertarik untuk mengetahui asal usul Kota Semarang, kamu bisa membaca informasi selengkapnya dalam artikel ini. Yuk, langsung cek saja!Asal usul Kota Semarang menjadi salah satu kisah yang banyak dituturkan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, tak sedikit orangtua yang menjadikan legenda kota ini sebagai dongeng pengantar hanya menyajikan kisahnya lebih detail, kamu juga bisa menjumpai pembahasan mengenai unsur intrinsik di dalam cerita penamaan kota ini. Barangkali akan ada pesan moral yang bisa kamu resapi untuk bisa diterapkan dalam kehidupan Sudah tak sabar ingin mengetahui asal usul Kota Semarang beserta ulasannya? Mari simak informasinya yang juga menyertakan fakta-fakta menarik seputar Kota Lumpia ini di penjelasan berikut! Dongeng asal usul Kota Semarang tak bisa dilepaskan dari Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia. Di wilayah kerajaan ini, hiduplah seorang pangeran yang bernama Raden Made Pandan. Raden Made Pandan dikenal oleh masyarakat setempat sebagai seorang bangsawan dan ulama. Ia sangat dihormati dan disegani oleh penduduk setempat karena kebijaksanaan dan kewibawaannya. Raden Made Pandan memiliki seorang putra yang bernama Raden Pandanarang. Anak laki-laki ini mempunyai kepribadian yang baik dan dikenal sebagai seseorang yang baik hati, ramah, sopan, dan berbakti kepada orangtuanya. Pada suatu hari, Raden Made Pandan mengumpulkan para pengikutnya dan mengajak mereka untuk meninggalkan Kerajaan Demak. Dalam perjalanannya menuju ke arah barat bersama pengikutnya, Raden Made Pandan juga ikut membawa anak laki-lakinya, Raden Pandanarang. Setelah menghabiskan waktu berhari-hari dalam perjalanan, rombongan Raden Made Pandan akhirnya berhenti pada sebuah hutan yang ia rasa cocok untuk ditempati. Pohon-pohon dalam hutan itu kemudian ditebangi dan dibangunlah pedesaan beserta pondok pesantren. Di wilayah itulah Raden Made Pandan menghabiskan hidupnya bersama anaknya. Selain mengajarkan tentang agama Islam, ia juga mengelola lahan pertanian yang menjadi sumber bahan makanan untuk bertahan hidup. Daerah yang dirintis pembangunannya oleh Raden Made Pandan beserta pengikutnya itu lama-kelamaan ramai didatangi oleh para pengelana dari luar. Selain untuk singgah, ada juga yang berniat untuk menimba ilmu agama Islam di bawah bimbingan Raden Made Pandan. Baca juga Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Ulasannya yang Mengandung Pesan Bermakna Munculnya Nama Semarang Seiring usianya yang semakin menua, Raden Made Pandan mulai mempersiapkan Raden Pandanarang sebagai penerusnya. Ia berharap bahwa anak laki-lakinya itu bisa tetap mengajarkan agama Islam dan mengolah tanah pertanian seperti dirinya. Setelah Raden Made Pandan menghembuskan napas terakhirnya, Raden Pandanarang mengambil alih tugas ayahnya dan diangkat menjadi pemimpin daerah itu. Ia menjadi guru agama Islam yang sama-sama disegani seperti ayahnya. Pada suatu hari, ketika Raden Pandanarang dan penduduk setempat tengah sibuk menggarap lahan pertanian, ia menjumpai hal yang aneh. Di antara pohon-pohon yang tumbuh subur di tempat itu, ternyata tumbuh pohon asam yang jaraknya berjauhan. Padahal, tanah yang dikelola di daerah itu adalah tanah yang subur sehingga semestinya pohon-pohon asam itu bisa tumbuh berdekatan. Setelah melihat kejadian itu, Raden Pandanarang kemudian menyatakan bahwa area yang ditumbuhi pohon asam itu diberi nama Semarang. Semarang berasal dari gabungan kata asem dan arang dalam bahasa Jawa yang secara berurutan berarti pohon asam dan jarang-jarang. Jika digabungkan, kedua kata itu artinya adalah pohon asam yang jarang-jarang. Begitulah asal usul nama Kota Semarang. Baca juga Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya Unsur Intrinsik dalam Legenda Kota Semarang Setelah mengetahui dari mana kata semarang berasal, pembahasan mengenai unsur intrinsik asal usul Kota Semarang jangan sampai kamu lewatkan. Simak informasinya di uraian berikut, yuk! 1. Tema Inti cerita atau tema dari legenda Kota Semarang adalah tentang keluarga, terutama pengabdian anak kepada orangtua. Narasi yang telah dijelaskan di atas menekankan bakti seorang anak kepada orangtuanya yang telah membesarkannya tanpa pamrih. 2. Tokoh dan Perwatakan Raden Made Pandan dalam kisah penamaan Kota Semarang digambarkan sebagai seorang bangsawan dan ulama yang dihormati. Pria yang berwibawa ini juga tampak bijaksana, pandai, dan menjadi sosok ayah yang bertanggung jawab. Sementara itu, Raden Pandanarang ditampilkan sebagai seorang anak yang sopan, ramah, dan berbakti kepada orangtuanya. Hal itu terbukti dari bagaimana ia meneruskan keinginan sang ayah untuk menjadi pengajar agama Islam dan merawat lahan pertanian beserta pondok pesantren peninggalan ayahnya. 3. Latar Tempat kejadian peristiwa dalam cerita asal usul Kota Semarang mulanya berada di sekitar Kerajaan Demak. Kemudian, latarnya berpindah ke wilayah barat dari Kerajaan Demak di mana Raden Made Pandan memilih untuk menetap. 4. Alur Alur dari kisah munculnya nama Semarang dimasukkan dalam jenis alur progresif atau maju. Awal cerita dimulai dengan keinginan Raden Made Pandan untuk mencari wilayah baru yang bisa dijadikan sebagai tempat tinggal di luar Kerajaan Demak. Ia pun kemudian mengajak anak beserta pengikutnya mengembara ke arah barat hingga akhirnya menemukan daerah yang cocok. Seiring berjalannya waktu, bangsawan dan ulama ini digantikan oleh anaknya, Raden Pandanarang untuk memimpin daerah yang selanjutnya dinamakan sebagai Semarang. 5. Pesan Moral Amanat yang barangkali dapat kamu ambil dari kisah Raden Made Pandan dan Raden Pandanarang di atas adalah untuk berbakti kepada orangtua yang telah membesarkanmu dengan baik. Meskipun semua jasa mereka tidak bisa kamu balas, setidaknya lakukan suatu hal yang bisa menunjukkan rasa terima kasihmu pada orangtua. Bukan hanya unsur intrinsik, kamu juga bisa mengambil unsur ekstrinsik dari mitos munculnya penamaan Kota Semarang. Salah satunya adalah norma yang diterapkan di masyarakat, beberapa di antaranya adalah nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Fakta Menarik Nah, kamu telah menyimak asal usul Kota Semarang beserta ulasan tentang unsur-unsur intrinsiknya. Di penjelasan berikut, kamu akan menyimak uraian mengenai fakta-fakta menarik tentang Kota Lumpia ini. 1. Mulanya Dikenal sebagai Pragota Sejarah Kota Semarang berawal kira-kira pada abad ke-6 Masehi yang merujuk ke daerah pesisir pantai yang disebut dengan Pragota. Daerah ini merupakan pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno. Lama-kelamaan, daerah pesisir itu kemudian mengalami pengendapan dan akhirnya berubah menjadi daratan. Sampai akhirnya pada sekitar akhir abad ke-15 M daratan itu menjadi daerah yang subur dan ditempati oleh Raden Made Pandan. 2. Memiliki Banyak Bangunan Bersejarah Mengingat sejarah panjang yang dimiliki oleh Kota Semarang, bukan sebuah kebetulan kalau terdapat banyak bangunan bersejarah yang tersebar di kota ini. Beberapa gedung yang mungkin sudah dikenal khalayak ramai adalah Lawang Sewu dan Gereja Blenduk. Selain itu, ada juga Gua Gedung Batu yang terletak di area Klenteng Sam Poo Kong. Area berdirinya klenteng ini dipercaya dulunya adalah tempat di mana laksamana Tionghoa beragama Islam, Cheng Ho, pernah berlabuh. Asal Usul Kota Semarang sebagai Dongeng Pengantar Tidur Demikian cerita rakyat tentang penamaan Kota Semarang yang dapat kami rangkum. Semoga saja penjelasan di atas dapat menambah wawasanmu tentang ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. Jika tertarik dengan legenda dari daerah-daerah lainnya di Indonesia, kamu bisa terus mengunjungi situs PosKata. Beberapa di antaranya adalah asal usul Kota Surabaya, cerita tentang Rawa Pening, serta kisah Joko Kendil. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

.
  • r1hp2lwje5.pages.dev/601
  • r1hp2lwje5.pages.dev/400
  • r1hp2lwje5.pages.dev/973
  • r1hp2lwje5.pages.dev/534
  • r1hp2lwje5.pages.dev/675
  • r1hp2lwje5.pages.dev/821
  • r1hp2lwje5.pages.dev/498
  • r1hp2lwje5.pages.dev/994
  • r1hp2lwje5.pages.dev/530
  • r1hp2lwje5.pages.dev/528
  • r1hp2lwje5.pages.dev/465
  • r1hp2lwje5.pages.dev/648
  • r1hp2lwje5.pages.dev/140
  • r1hp2lwje5.pages.dev/307
  • r1hp2lwje5.pages.dev/938
  • asal usul kota semarang bahasa jawa