Bahkan manusia tidak mampu menemukan kebenaran yang sejati dan kekal. Paulus mengakui bahwa kebenaran bukan diperoleh karena usaha manusia, melainkan diperoleh melalui Yesus Kristus (4). Paulus tidak menolak pandangan Musa tentang kebenaran berdasarkan hukum Taurat bahwa "orang yang melakukannya, akan hidup karenanya" (5).
Bagiyang berkurban, ia bahagia karena telah membahagiakan orang lain dengan kurbannya, di samping bahagia karena Allah menjanjikan pahala besar baginya di akhirat. Bagi yang tidak berkurban, karena belum mampu, ia juga bahagia karena mendapatkan daging kurban. Artinya, semua bahagia dan merasa senang.
84Likes, 18 Comments. TikTok video from Salva Achmad (@salvaachmad): ""Allah tidak memanggil yang mampu tapi Allah memampukan yang dipanggil" Mau umroh mudah, hidup ajaib, bisa umroh haji? Ikuti Kajian Keajaiban Rezeki, Gratis ! #CaffinoBaristan #umroh #f #umrahbarengsalva #umroharminareka". "Allah tidak memanggil yang mampu tapi Allah
Iatidak seberapa sering memanggil yang mampu dibanding memampukan mereka yang Ia panggil. Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di
PanggilanAllah tidak hanya sebatas sebagai hamba Tuhan atau untuk melayani di gereja. Apa panggilan Allah bagi kita saat ini? Ialah “supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan

24views, 6 likes, 0 loves, 0 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from Ajwa Wisata Travel: “Allah tidak memanggil orang yang mampu, tetapi Allah memampukan orang yang terpanggil” Selalu

Bahkanapabila anjing mampu berbicara, alangkah tidak memuaskannya jika mereka hanya menjadi pengawas yang meneriakkan peringatan-peringatan kepada orang buta tersebut dari kejauhan: “Sekarang kamu harus hati-hati! Oh Tuhan Allah, yang telah memanggil kami, hamba-hamba-Mu, Ke dalam ketidakpastian yang ujungnya tidak dapat kami lihat,
Sadaratau tidak, kita pun sering kali bertindak seperti orang-orang Farisi. Mata rohani kita seolah tertutup kepada pekerjaan-pekerjaan Allah. Kita tahu Allah Mahakuasa, tetapi begitu persoalan datang, kita tidak percaya Dia mampu memberi jalan keluar. Kita tahu Allah adalah Sang Penyembuh, tetapi kita tidak yakin Dia menyembuhkan penyakit kita.
0.40) (Bil 11:4) (sh: Bahaya kerakusan. (Rabu, 20 Oktober 1999)) Bahaya kerakusan. Nafsu rakus sangat berbahaya, baik bagi pribadi maupun masyarakat. Nafsu serakah yang mula-mula hanya menguasai beberapa orang mampu mencemari seluruh bangsa dalam waktu singkat (ayat 4, 10).Hal ini juga membuahkan "keberanian besar" untuk mengundang kembali murka Allah yang .
  • r1hp2lwje5.pages.dev/256
  • r1hp2lwje5.pages.dev/207
  • r1hp2lwje5.pages.dev/774
  • r1hp2lwje5.pages.dev/939
  • r1hp2lwje5.pages.dev/928
  • r1hp2lwje5.pages.dev/648
  • r1hp2lwje5.pages.dev/710
  • r1hp2lwje5.pages.dev/239
  • r1hp2lwje5.pages.dev/987
  • r1hp2lwje5.pages.dev/630
  • r1hp2lwje5.pages.dev/247
  • r1hp2lwje5.pages.dev/491
  • r1hp2lwje5.pages.dev/565
  • r1hp2lwje5.pages.dev/190
  • r1hp2lwje5.pages.dev/449
  • allah tidak memanggil yang mampu