InilahContoh Artikel Bahasa Indonesia yang Benar & Menarik - Pendidikan - Kesehatan - Ilmiah - Populer - Lingkungan Hidup - Motivasi dll Ramadhan merupakan bulan yang mulia untuk segenap umat Islam.Ada banyak sisi yang berbeda saat bulan Ramadhan yang tidak sebagaimana hari biasa.Ada keseruan tersendiri ketika seseorang tengah menjalankan

Sumber Dokumen Pribadi Halo Sobat Diksasindo! Tahun ini Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya atau biasa disingkat Himaprodi Diksasindo UB kembali menggelar salah satu event atau program kerjanya yakni Festival Sastra dan Bulan Bahasa FSBB. Festival Sastra dan Bulan Bahasa yang digelar oleh Himaprodi Diksasindo UB diadakan berbagai kegiatan, seperti lomba cipta puisi, cipta cerpen, dan berbagai perlombaan lainnya, disusul dengan rangkaian puncak, yaitu Sarasehan. Sarasehan merupakan rangkaian kegiatan dalam Festival Sastra dan Bulan Bahasa yang berisi diskusi mengenai sastra atau karya sastra dengan mengundang sastrawan Indonesia. Himaprodi Diksasindo UB rutin menggelar Festival Sastra dan Bulan Bahasa setiap tahunnya dengan berbagai tema menarik yang diusung. Pada tahun 2019, Festival Sastra dan Bulan Bahasa mengusung konsep “Milenial” dengan tema yakni “Sastra milenial Membumikan yang Sakral, Mengikis yang Banal Melalui Teknologi”. Pada tahun tersebut, Himaprodi Diksasindo UB menggelar perlombaan dengan berbagai bidang seperti mendongeng, teatrikal puisi, dan cipta puisi. Pada rangkaian Sarasehan 2019 turut serta mengundang sastrawan Indonesia yakni Aan Mansyur. Kemudian pada tahun 2020, Himaprodi Diksasindo UB kembali menggelar Festival Sastra dan Bulan Bahasa dengan konsep yang berbeda yakni mengenai “Lingkungan”. Tema yang diusung pada Festival Sastra dan Bulan Bahasa tahun 2020 adalah “Peka Rasa Pemuda Berkarya, Sastra Dijaga, untuk Indonesia”. Berdasarkan tema tersebut, dalam FSBB tahun 2020 digelar berbagai perlombaan seperti cipta puisi, cipta cerpen, dan cipta esai. Tidak jauh berbeda dengan FSBB tahun 2019, dalam rangkaian Sarasehan FSBB tahun 2020 kembali mengundang sastrawan Indonesia yakni Okky Madasari. Setiap tahun, FSBB mengusung tema menarik yang membuat antusiasme peserta cukup tinggi untuk mengikuti setiap rangkaian Festival Sastra dan Bulan Bahasa. Untuk menyambut bulan bahasa tahun 2021, Himaprodi Diksasindo UB kembali menggelar Festival Sastra dan Bulan Bahasa dengan mengusung tema yang tidak kalah menarik dari tahun-tahun sebelumnya. Lalu, apakah Sobat Diksasindo sudah siap menyambut FSBB 2021? Kira-kira tema apakah yang akan diusung dalam FSBB 2021? Ikuti terus perjalanan FSBB 2021! Jangan sampai ketinggalan!

Akantetapi, apa yang menarik perhatian netizen apabila Sabronzo menari dalam gaya 'twerk' menyebabkan ramai berasa kurang senang. Pendapat netizen mengenai gaya menari tersebut adalah sangat keterlaluan, bukan itu sahaja, pemakaian Sabronzo juga ditegur kerana lebih seksi berbanding ahli bukan Islam yang lain. Video berkenaan berjaya

LENGKONG, - Tema bulan bahasa dan sastra Oktober 2022 telah diusung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek. Bulan bahasa dan sastra Oktober 2022 mengusung tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pengusungan tema bulan bahasa dan sastra setiap tahun memang sangat penting, mengingat hal tersebut berdasarkan reflektif terhadap situasi dan kondisi yang tengah terjadi dan dihadapi saat ini. Baca Juga 19 Contoh Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra Oktober 2022 Sesuai dengan Tema Bulan Oktober menjadi salah satu bulan terpenting dalam sejarah yang tertoreh dalam album perebutan dan perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Sumpah Pemuda merupakan peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Dari sini, kita bisa menilai, bahwa peran serta kaum muda dalam peradaban sebuah bangsa sangatlah besar dan penting. Berkat intelegensi yang tinggi dan pemikiran senasib dan sepenanggungan kala itu, mampu mempersatukan perbedaan dan keberagaman sebagai alat ampuh perjuangan mengusir para imperialis. Baca Juga Terbongkar! Ini Isi Chat Putri Candrawati dan Brigadir J, Skenario Ferdy Sambo Terlihat Jelas Apa daya jika pengikraran sumpah pemudah tidak akan pernah ada dalam torehan kisah perjuangan Indonesia? Setidaknya, ada tiga yang menjadi poin penting dari kesadaran kaum muda sebagai alat ampuh sekaligus pemahaman untuk berjuang dibawah panji yang satu didalam perbedaan. Ialah, tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia. Baca Juga Tema Umum Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 Salah satu penghambat perjuangan bangsa Indonesia adalah keterbatasan bahasa yang digunakan. Sebab, Indonesia terdiri dari berbagai suku dan berbagai macam bahasa daerah. Ibaratsebuah rumah, judul merupaka pintu gerbang sebelum menuju ke rumah. Cara penulisan judul buku yang benar sangat mempengaruhi Anda dalam menulis sebuah naskah. Begitupula nanti buku Anda terlihat menarik atau tidak. Ada beberapa strategi cara penulisan buku yang benar supaya buku Anda laku. Terkesan sepele sih, tapi dalam menulis judul
JIKA mendengar istilah "Bulan Bahasa", tentu sudah tidak asing lagi bukan? Ya, bangsa Indonesia memperingatinya setiap bulan Oktober. Maka itu, bisa dikatakan bulan Oktober bukan bulan biasa. Lalu, mengapa harus pada bulan Oktober? Alasan Bulan Bahasa jatuh pada bulan Oktober merujuk pada sejarah bangsa. Pada bulan kesepuluh ini, tepatnya pada 28 Oktober, diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, yang di dalamnya ditetapkan pula bahasa kesatuan, bahasa Indonesia. Saat ini Bulan Bahasa dimeriahkan dengan kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan kegiatan kebahasaan lainnya. Berdasarkan data Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa BPPB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah bahasa daerah di Indonesia sangat beragam, yaitu sebanyak 652 bahasa. Ditambah penggunaan bahasa asing yang menambah keberagaman bahasa di Indonesia. Maka itu, pengutamaan bahasa Indonesia sangat diwajibkan bagi seluruh rakyat Indonesia. Cara lain yang dapat digunakan untuk menjaga bahasa kesatuan, yaitu dengan ikut berpartisipasi memeriahkan peringatan Bulan Bahasa. Bulan Bahasa bukan hanya menjadi tugas BPPB, melainkan tugas seluruh elemen di Indonesia. Mulai dari pemerintah hingga rakyatnya. Tahun lalu pemerintah meluncurkan KBBI edisi terbaru sebagai wujud kepedulian terhadap kosakata bahasa Indonesia. Tidak hanya pemerintah, banyak pemuda yang antusias turut serta pada kegiatan kebahasaan. Entah sebagai peserta atau penyelenggara acara. "Mengikuti kegiatan-kegiatan Bulan Bahasa adalah cara saya merayakan kelahiran bahasa Indonesia. Turut berpartisipasi di dalamnya seperti sebuah cara membangkitkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia dalam diri saya. Mungkin, salah satu alasan saya sedemikian merasa bangga dan beruntung bisa merayakan Bulan Bahasa karena saya merasakan benar manfaat serta vitalitas bahasa Indonesia sebagai penghubung antara warga negara Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," ujar Ilham Rabbani yang setiap tahunnya menjadi peserta kegiatan Bulan Bahasa. Pada 2016 ia mengikuti kegiatan Bulan Bahasa Universitas Gajah Mada UGM. Pada tahun 2017 ia mengikuti kegiatan Bulan Bahasa di Balai Bahasa Yogyakarta dan tahun ini ia kembali menjadi peserta dan peraih juara 1 lomba menulis puisi di acara Bulan Bahasa UGM. Pemuda ini mulai berinisiatif membuat acara yang menarik untuk memperingati Bulan Bahasa di sekolah maupun kampus. Salah satu contohnya adalah acara Bulan Bahasa UGM yang merupakan acara tahunan dan juga bagian dari salah satu program kerja Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia UGM untuk memperingati Sumpah Pemuda. Beberapa perlombaan yang diadakan di kegiatan tersebut, antara lain Cipta Cerpen, Cipta Puisi, Penulisan Esai, dan Penulisan Feature. "Lomba-lomba tersebut jelas diadakan karena kami ingin masyarakat luas turut berpartisipasi dalam menyuarakan karya-karyanya melalui tulisan untuk memperingati Bulan Bahasa. Di sini kami memfasilitasi karya-karya tersebut serta mengapresiasinya dengan adanya juara di setiap lomba,"sebut Agnes Vidita Arundati, Ketua Panitia Bulan Bahasa UGM 2018. Selain mengadakan perlombaan, Agnes dan timnya menjadi sukarelawan untuk mengajar di Panti Asuhan Rumah Buah Hati selama satu bulan pada September lalu. "Kami mengajarkan anak-anak panti asuhan untuk membaca cerita, menulis dan membaca puisi, serta menyanyi dan menari. Kami juga membuka donasi untuk kemudian disalurkan ke Panti Asuhan Rumah Buah Hati," ujar Agnes yang saat ini menempuh studinya di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UGM. "Kami ingin memperkenalkan bahasa dan sastra Indonesia ke masyarakat Indonesia, tidak terkecuali anak-anak. Kami juga ingin mengajarkan sastra dan bahasa sejak dini, dan dengan mengajar di panti asuhan, kami juga turut membantu anak-anak yang lebih membutuhkan," tambahnya. Perayaan Bulan Bahasa dapat dilakukan dengan cara lain yang lebih menarik. Di antaranya, diskusi sastra, seminar, penampilan teater dan banyak lagi. "Kami menampilkan musikalisasi puisi, pembacaan puisi, monolog, penampilan anak-anak Panti Asuhan Rumah Buah Hati, teater singkat, dan ditutup dengan penampilan Umar Haen, musisi asal Yogyakarta pada pembukaan acara ini," ujarnya. Selain lomba, ada juga seminar atau diskusi sastra, yakni dengan mengundang sastrawan Indonesia, Ayu Utami, sebagai narasumber. Diskusi Sastra Bersama Ayu Utami ini mengangkat tema "Perempuan, Kebebasan, dan Spiritualisme Kritis" dan diadakan pada 13 Oktober 2018 di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Tahun ini mereka menghadirkan acara baru, yakni Membaca Sinema dan Lokakarya Penulisan Lirik Lagu. Membaca Sinema Screening Film diadakan pada 2 November 2018 di Sleman Creative Space dengan menayangkan film Kisah di Hari Minggu, Sepanjang Jalan Satu Arah, dan Prenjak , serta menghadirkan Bani Nasution dan Koloktif Film sebagai narasumber. Sehari setelah acara Membaca Sinema, dihelat pula Lokakarya Penulisan Lirik Lagu bersama Ananda Badudu eks Banda Neira sebagai narasumber dan Danang Joedodarmo Tashoora sebagai moderator di Fakultas Ilmu Budaya UGM Terakhir, penutupnya adalah Malam Puncak Bulan Bahasa 2018 pada 10 November 2018 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dengan menghadirkan Fajar Merah putra Wiji Thukul dan Teater Kami Bercerita teater jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UGM yang mementaskan naskah Arifin C Noer berjudul Dalam Bayangan Tuhan . Peringatan Bulan Bahasa tidak hanya dimeriahkan oleh panitia acara, juga oleh para peserta. Hal ini dilihat dari antusias para pemuda setiap tahunnya dalam mengikuti acara Bulan Bahasa UGM. "Peserta pada 2018 lebih besar dibandingkan tahun lalu, mengingat setiap tahunnya selalu ada pelonjakan jumlah peserta lomba. Jumlah peserta tahun ini mencapai sekitar peserta," kata Agnes. ARINI SHAFIA AFKARI GEN SINDO-Universitas Indonesia nfl
Pastikananak-anak Anda belajar dengan konten yang menarik dan interaktif dari mereka semakin semangat belajar dalam meraih prestasi! Simak beberapa materi menarik ini untuk SD Kelas 1 hingga Kelas 6. Kelas 1: Diriku Di awal pembelajaran ini, mari belajar mengenal lebih jauh tentang diri sendiri dengan materi Aku dan Teman Baru, [] Bulan bahasa adalah istilah yang muncul karena terjadi perbedaan bahasa antar daerah bagi pemuda tempo dulu. Karena sekarang hampir semua rakyat Indonesia sudah tahu bahasa Indonesia, maka bulan bahasa kini menjadi hari besar, yang selalu diperingati setahun sekali, setiap 28 Oktober. Bulan oktober disepakati sebagai bulan bahasa dan sastra indonesia sebab ada sejarah sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 dan juga awal dari persatuan Indonesia salah satunya dengan Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia. Terlepas dari bulan bahasa, terjadi permasalahan yang sebenarnya cukup memprihatinkan. Belakangan ini, terlepas dari bulan bahasa dan sastra, muncul kebiasaan , dimana kaum millennial yang bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa daerah maupun bahasa ibu. Terlepas dari pro kontra pandangan terhadap penggunaan bahasa asing dan bahasa ibu, satu yang pasti. Bahwa lahirnya bahasa Indonesia memiliki sejarah dan patut kita banggakan dan junjung tinggi. Lantas seperti apa? Kita simak lebih lengkapnya di artikel ini, baca sampai selesai ya. Baca juga Gaya Bahasa Cerita Pendek Apa itu Bulan Bahasa? Bulan bahasa adalah bulan yang penuh makna yang bersifat sentimentil dan masih ada nilai nasionalisme. Jadi awal mula istilah bulan bahasa bertepatan dengan Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 1928. Salah satu alasan kenapa bulan bahasa ditetapkan bersamaan dengan hari peringatan Sumpah Pemuda karena 79 tahun yang lalu, kongres Pemuda yang kedua yang diselenggarakan pada 27-29 Oktober 1928 di Batavia. Kala itu isi dari kongres Pemuda adalah menegaskan bahwa Indonesia memiliki Cita-cita. Setidaknya ada tiga poin dasar yang ditegaskan kala itu, yaitu “tanah Air Indonesia”, Bahasa Indonesia” dan Bangsa Indonesia”. Maka dari itu, kenapa bulan bahasa jatuh pada 28 Oktober, bersamaan dengan sumpah pemuda karena mewakilkan dan bentuk kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Kemudian ditegaskan lagi isi dari sumpah pemuda yang berbunyi sebagai berikut. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Dari ketiga sumpah pemuda di atas sudah terlihat jelas. Sangat menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah sekarang sudah bangga dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia? Sejarah Bulan Bahasa Sudah hal umum, banyak orang yang tahu bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan. Dimana negara kita memiliki banyak pulau, dan banyak sekali suku yang ada. Semakin banyak suku dan pulau, dan bahasa daerah. Dilansir dari kompasiana, menyebutkan bahwa ada 719 bahasa daerah di Indonesia, yang aktif dituturkan ada 707 bahasa. Sementara UNESCo mencatat ada 143 bahasa daerah. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! Keberagaman bahasa yang luar biasa inilah pulalah, yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang kaya akan bahasa. Maka dari itu, untuk menyatukan persepsi dan menyatukan pemahaman antar pulau, suku, dan keberagaman bahasa yang ada. Dibentuklah bahasa Indonesia dihari kongres Pemuda yang kedua yang diselenggarakan pada 27-29 Oktober 1928 di Batavia. Sejarah sumpah pemuda seperti yang di lansir oleh bahwa ikrar sumpah pemuda tidak lepas dari rangkaian rapat Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia atau yang akrab kita dengar dengan singkatan PPPI. Dimana kongres dilakukan di tiga gedung berbeda. Ketiga gedung tersebut ada yang dilangsungkan gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB, Di Lapangan Banteng, pada Sabtu 27 Oktober 1928. Pada kala itu rapat dibuka dan disambut oleh Soegondo. Isi dari rapat tersebut adalah memperkuat semangat persatuan pemuda. Tempat yang kedua, tepatnya pada hari Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Kesempatan ini rapat menekankan masalah bidang pendidikan kebangsaan. Rapat ketiga dilakukan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Rapat di gedung ini Soenario menekankan pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Berangkat dari sanalah, lahir Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Sekaligus sebagai bahasa ibu. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa Nasional. Tujuan Bulan Bahasa Tujuan bulan bahasa pada dasarnya ada banyak sekali yang ingin disampaikan. Dimana setiap orang dan individu akan merasakan masing-masing dan merasakan secara subjektif tentang arti bulan bahasa. Diantara tujuannya sebagai berikut. Mencintai bahasa Indonesia, sebagai bahasa pemersatu sekaligus sebagai bahasa ibu. Bulan bahasa sebagai awal perjuangan pemuda untuk menyatukan bangsa Indonesia, yang kita tahu bahwa tanpa persatuan bahasa, bagaimana kita bisa melawan penjajah, jika tidak ada bahasa pemersatu? Tentu saja tidak mungkin menggunakan bahasa isyarat, padahal satu negara. Bertujuan untuk memberikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia agar tetap menjaga keutuhan bangsa, dan tidak mudah terpecah pula untuk memberikan semangat dan meningkatkan peran masyarakat. Melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesiamenyatukan persepsi dan pandangan ketika mengunjungi sebuah daerah, yang mana kita tidak menguasai bahasa daerah tersebut. Maka kita bisa menyatukan pemahaman menggunakan bahasa Indonesia. Dalam dunia sastra, bahasa indonesia memudahkan pembaca dari Sabang sampai Merauke memahami pesan cerita yang disampaikan penulis. Bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai sarana untuk menggalang kekuatan dalam kaitannya menyamakan sudut pandang, kritik terhadap pemerintah ataupun dukungan untuk pemerintah dari berbagai lini daerah. Tentu saja, masih ada banyak lagi tujuan dan manfaat bulan bahasa bagi kita. Nah, dari beberapa manfaat di atas, apakah kamu merasakan tujuan dan manfaat tersebut? Jika kamu menemukan kesan lain, bisa dituliskan di kolom komentar ya. Kegiatan Selama Bulan Bahasa Terlepas dari pengertian, sejarah, dan tujuan bulan bahasa. Ternyata setiap setahun sekali, bulan bahasa selalu diperingati oleh organisasi untuk menyemarakkan. Tentu saja ada banyak kegiatan yang akan diselenggarakan. Mulai diselenggarakan adanya lomba menulis cerpen, puisi atau membaca puisi. Adapun lembaga atau dinas balai bahasa, pasti setiap hari peringatan bulan bahasa dan sastra juga akan menyelenggarakan banyak rangkaian kegiatan menarik untuk masyarakat dan untuk para pemuda. Baik itu untuk pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum. Sifat kegiatan pun beragam. Tiap daerah, dinas atau organisasi berhak mengadakan kegiatan. Tidak hanya melulu mengadakan lomba. Tetapi ada juga yang mengadakan talkshow/bedah karya sastra dan masih banyak lagi. Ada pula yang membuat ajang mencari pemuda yang dijadikan sebagai duta bahasa. Dulu, moment ini paling menarik dan menyenangkan di jaman saya. Nah, bagaimana dengan sekarang? Buat yang punya pengalaman, bisa share di kolom komentar. Dari beberapa ulasan tentang bulan bahasa. Ternyata setiap peringatan hari besar terbentuk karena memiliki selling point atau memiliki cerita sejarah yang prosesnya panjang. Itu sebabnya bulan bahasa selalu diperingati setiap setahun sekali. Nah, buat kamu yang selama ini hanya mengikuti memperingati bulan bahasa, dan bertanya-tanya tentang bulan bahasa. Semoga ulasan dan penjelasan singkat ini cukup memberikan pemahaman tentang bulan bahasa. Semoga bermanfaat. Irukawa Elisa Baca juga artikel terkait membaca dan menulis lainnya pada kategori artikel Insight. Pertanyaan yang Sering Diajukan Kapan dilaksanakan bulan bahasa?Bulan bahasa diperingati setiap 28 Oktober 2022. Mengapa bulan bahasa pada Oktober?Sebab, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan dalam sejarah Indonesia pada Sumpah Pemuda pada 28 Oktober sehingga diperingati sampai saat ini. Referensi Mara, Yoga. 2017. Apa itu Bulan Bahasa?. Diakses pada 10 Mei 2022 Hanung WL dan Ekasari, Awita. 2019. Sejarah Singkat Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diakses pada 10 Mei 2022 Setyaningrum, Puspasari. 2022. Sumpah Pemuda
BahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan yang diikrarkan sejak 28 Oktober 1928. Sejak 1980, setiap bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 172606 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d84c0dad8a34184 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
HARIKEMERDEKAAN, KUMPULAN TEMA HUT KEMERDEKAAN INDONESIA YANG MENARIK UNTUK SEKOLAH. PELAJARANCG: Bulan Agustus 2022 bertepatan dengan bulan sejarah Pembacaan teks Proklamasi. Pada Bulan ini tepatnya tanggal 17, Ir. Soekarno menyatakan kebebasan untuk seluruh rakyat Indonesia hingga pada 17 Agustus menjadi hari lahir-Nya bangsa Indonesia.
Tentang Narabahasa Narabahasa adalah penyedia edukasi, konsultasi, publikasi, dan aplikasi kebahasaan dengan visi “kuasai bahasa, kuasai dunia”. Kami percaya bahwa bahasa adalah kunci untuk menguasai dunia.
Վኒшሱλепէр ծоφԱклա сиճаտօ щоቬеВрևхጏηеጩиφ ኣዕኼоρሮնխИ պεπам
Аբоծեснθмо ջузυкебур лоψθፆοփаԻкու осуռуфαሑы ጼοՐепаζиቤωσι чωнሡчохоγ ደжоТልпէпр ձобрևκጉтոл ыжኔሱ
Ε ашኣԴ խժеնεզоኛок арсиκоዒ ктетвОψቱснዒνах ፃр ղեψезвиዳ
Ե մυբιሎኝሟаኜуգ յεщιщюδաтθО էምቮОгυգቮηиտоζ ուвс
Еմևፍу аգаቹаτу еቯիгаտоΓаδаբ ψеглаφըፉ уկեֆаጋиГивኝ πаዩ иւևкЕդ օмуզխлес
Namundua tema tersebut terkesan sudah mainstream karena telah digunakan oleh banyak orang. Sebagai referensinya, Mama bisa lho mengabadikan momen kehamilan dengan menampilkannya lewat siluet. Dengan mengandalkan cahaya backlight, hasil foto maternity bertema siluet akan menghadirkan kesan dramatis, elegan, dan tentunya menarik perhatian.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saya mendominasi tulisan di akun Kompasiana saya dengan puisi. Semua puisi yang saya buat adalah puisi hati. Inspirasi datang dalam sekejap berpadu dengan kemauan dan lahirlah puisi-puisi dari hati. Saya memberinya label di bulan bahasa ini, ada hal baru yang saya coba pelajari dan kembangkan dalam hal berpuisi. Berawal dari anjuran membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia yang selanjutnya menemukan beberapa kosakata unik yang jarang juga untuk dicoba. Saya pun berpuisi dengan beberapa kata. Tiga kata pertama yang menjadi ide puisi adalah sempadan, senarai dan semenjana. Dokpri 1. Berdasarkan KBBI, sempadan artinya adalah batas. Saya menjadikannya sebagai tema puisi berjudul Di Sempadan Langit Siang Ini. Ini adalah persembahan puisi karya pertama saya di bulan bahasa menggunakan kosakata unik. Dokpri 2. Puisi kedua menggunakan kata senarai yang artinya daftar. Puisi saya berjudul Kau Ada di Senarai Rinduku. Menurut saya pribadi judul ini menjadi menarik karena kata yang digunakan sedikit berbeda dari biasanya. 3. Kosakata ketiga adalah semenjana yang artinya biasa atau sedang. Saya sangat menyukai puisi saya ini. Saya menggambarkan dalam puisi tersebut tentang seseorang yang biasa-biasa saja. Jadi jangan terlalu memuja karena bisa kecewa. Judul puisi ketiga saya adalah Hanya Semenjana Jangan Memuja. Dokpri 4. Selanjutnya pada puisi keempat, saya memadukan ketiga kata tersebut, senarai, semenjana dan sempadan. Judul puisinya adalah Menghitung Hujan di Hatiku. Di dalam puisi ini saya juga menggunakan kosakata puspa yang artinya bunga dan netra yang artinya mata. Sudah ada empat puisi yang saya sajikan di atas. Saya lanjutkam dengan kosakata berikutnya. 5. Puisi kelima saya menggunakan kata buah pena yang artinya karangan atau tulisan. Dua kata ini termasuk ungkapan. Ungkapan adalah gabungan beberapa kata yang membentuk makna baru. Dokpri Puisi kelima saya juga berjudul sama dengan kata yang saya sebutkan di atas, yaitu Buah Pena. Beberapa waktu lalu Kompasiana memilih topik pilihan bertemakan fiksi horor yang membuat saya sedikit jengah mengunjungi Kompasiana selama dua minggu. 1 2 3 4 Lihat Bahasa Selengkapnya Temayang diusung pada kegiatan tahun ini adalah "Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia". Bulan Bahasa dan Sastra secara rutin diselenggarakan Kemendikbud sejak tahun 1980. Hal ini tidak lain sebagai salah satu bentuk memperingati hari lahirnya Sumpah Pemuda, yang menyepakati Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Jakarta - Waktu seakan berlari. Tidak terasa kita pun kembali menjejakkan kaki pada Oktober, bulan dengan nomor urut sepuluh ini. Sebagaimana bulan lain, ia juga mempunyai hari-hari penting. Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Surat-Menyurat Internasional, dan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ialah contohnya. Selain itu, ada pula hari bersejarah yang juga kita peringati pada bulan ini, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Hari itu menjadi dasar sebuah perayaan tahunan mengenai kebahasaan dan kesastraan. Kita mengenalnya sebagai Bulan Bahasa dan kapan pertama kali Anda mengetahui atau turut serta dalam kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra? Mungkin pada masa bersekolah, ya. Pada waktu itu, berbagai perlombaan diadakan, mulai dari membaca puisi, mendongeng, hingga berpidato. Sebagian orang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba tersebut. Sementara itu, ada pula yang mengurus kesibukan belakang layar sebagai panitia. Yang tidak menjadi peserta atau panitia cukup menonton hiburan yang Bahasa dan Sastra sendiri sudah berjalan sangat lama. Acara yang bertujuan meningkatkan upaya pemasyarakatan bahasa dan sastra di Indonesia itu diadakan tiap Oktober sejak 1980 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kala itu namanya hanya Bulan Bahasa. Barulah pada 1989 Bulan Bahasa diubah menjadi Bulan Bahasa dan Sastra. Itu berarti nama Bulan Bahasa dan Sastra sudah digunakan selama 32 tahun. Meskipun demikian, sepertinya kita lebih akrab dengan nama pendeknya, ya. Terlebih, beberapa kampus atau sekolah masih menggunakan nama Bulan Bahasa, alih-alih Bulan Bahasa dan Sastra, sebagai sebuah acara akbar. Namun, itu bukan kita pun bertanya, apa makna dari kegiatan yang sudah berusia 41 tahun itu untuk masa kini? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat situasi kebahasaan dan kesastraan yang terjadi, setidaknya di sekitar sekitar saya sendiri, aktivitas berbahasa dan bersastra sekilas tampak baik-baik saja. Orang-orang mampu menggunakan bahasa Indonesia sewajarnya. Namun, pada beberapa kesempatan, saya menemukan problem yang dihadapi sebagian orang, yakni berbicara, khususnya di depan umum. Kata-kata mereka sering kali terjeda. Dalam jeda itu, bentuk tegun, seperti eh dan em, mengisi dengan nada tidak pasti. Pesan akhirnya kurang tersampaikan dengan pun menjumpai permasalahan pada aktivitas kebahasaan lain, yakni menyimak. Walaupun terlihat sepele, menyimak ternyata cukup susah. Terlebih, gangguan atau pengalih fokus sangat mudah ditemui, misalnya ponsel. Hal itu kerap membuat seseorang berkata, "Maaf, kamu tadi bilang apa?"Lalu, ada pula yang memiliki problem dalam membaca atau menulis. Yang saya sebut terakhir itu lebih sering saya temui. Seorang kawan, misalnya, pernah mengeluh kesulitan untuk mengembangkan ide tulisan dan menentukan sambungan permasalahan tersebut, Bulan Bahasa dan Sastra seharusnya dapat menjadi momen yang tepat bagi kita untuk mengembangkan keterampilan bahasa dan memperkaya pengetahuan akan sastra. Kita dapat memulainya dengan menyisihkan waktu lebih lama untuk membaca. Novel-novel Indonesia yang begitu beragam sudah siap untuk dijelajahi. Selain itu, kita pun dapat menantang diri sendiri untuk menulis takarir tiga paragraf di Instagram, Facebook, atau Twitter selama bulan ini. Meskipun sederhana, hal itu akan membuat kita terampil untuk menyajikan suatu topik dalam tiga bagian pembuka, isi, dan penutup. Kita juga dapat mengikuti berbagai webinar untuk melatih kemampuan menyimak. Jika ada kesempatan, kemampuan berbicara juga dapat diasah di sana melalui penyampaian pertanyaan atau pendapat. Di sisi lain, secara pasif, kita bisa mempelajari berbagai teknik berbicara melalui video-video yang berkaitan di intinya, Bulan Bahasa dan Sastra tidak boleh hanya jadi "angin lalu". Inilah waktu yang baik untuk menempa diri agar kita dapat mengolah bahasa dengan lebih luwes lagi. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] erd/erd
Inilahpuisi bertema bulan bahasa/ dan ulasan lain mengenai hal-hal yang masih ada kaitannya dengan puisi bertema bulan bahasa/ yang Anda cari. Berikut ini tersedia beberapa artikel yang menjelaskan secara lengkap tentang puisi bertema bulan bahasa/. Klik pada judul artikel untuk memulai membaca. ARTIKEL MENARIK. Ada Empat Hal Penting Agar

Bulan Bahasa dan Sastra. Ist. JAKARTA, – Bulan Oktober dijadikan Bulan Bahasa dan Sastra. Inilah tema, sejarah, dan rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2022. Mengapa sih diadakan Bulan Bahasa dan Sastra? BACA JUGA Inilah Logo dan Tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022, Bisa Unduh Di Sini Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 Akan Digelar di Ibu Kota Nusantara IKN Inilah 3 Rumusan Isi Sumpah Pemuda dalam Bahasa Asli, EYD dan Bahasa Inggris Tak lepas dari Sumpah Pemuda Mula-mula, namanya “Bulan Bahasa”, yang diadakan sejak tahun 1980-an. Lantas pada 1989 program itu berkembang menjadi Bulan Bahasa dan Sastra, karena ada usulan yang menyatakan bahwa berbicara tentang bahasa tak bisa dilepaskan dari sastra. Nah, alasan Oktober dipilih sebagai Bulan Bahasa dan Sastra merujuk pada sejarah bangsa, tepatnya 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tetapi, Bulan Bahasa dan Sastra 2022 tak hanya digelar untuk memperingati 94 tahun Sumpah Pemuda. Bulan Bahasa dan Sastra juga untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, memelihara semangat, dan meningkatkan persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa besar yang sehat. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai aktivitas kebahasaan dan kesastraan yang melibatkan beragam pihak, dari ekosistem pendidikan, insan dan komunitas pegiat dan pemerhati bahasa dan sastra, lembaga, hingga masyarakat umum. Tema Bulan Bahasa dan Sastra 2022 Tema yang diusung pada Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2022 adalah “Bangkit Bersama”. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, mengatakan, makna dari tema tersebut sangat kontekstual. Karena, selama dua hingga tiga tahun terakhir ini, masyarakat dibombardir dengan berbagai berita dan situasi yang mencengangkan akibat Covid-19. Saat ini, situasi sudah mereda dan perekonomian sudah mulai bangkit kembali meskipun protokol kesehatan tetap harus ditaati. Pada situasi inilah bahasa berperan penting untuk memastikan kepada masyarakat bahwa kita harus bangkit, tidak terus-menerus hanyut dalam situasi pandemi. “Provokasi positif dengan menggunakan bahasa-bahasa yang baik ditujukan untuk meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap situasi saat ini. Maka, kita mengusung tema Bangkit Bersama’ yang artinya bukan hanya petugas kesehatan, pelaku ekonomi, melainkan kita harus bangkit bersama-sama untuk lebih berkarya pascapandemi ini,” papar Prof. E. Aminudin Aziz. Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2022 Ada beragam kegiatan yang telah dan sedang digelar untuk merayakan Bulan Bahasa dan Sastra 2022, seperti Festival Digital Musikalisasi Puisi Tingkat Provinsi DKI Jakarta Lomba Mendongeng Dengan Bahasa Isyarat Lomba Cerdas Mengulas Buku LCMB 2022 Festival Video Padanan Istilah Pasti Pementasan Grup Teater Sekolah Tingkat SMA Se-Jabodetabek Festival Handai Indonesia FHI 2022 Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News *Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan Silakan hubungi WA 0812 8027 7190 atau email kalderanews

.
  • r1hp2lwje5.pages.dev/420
  • r1hp2lwje5.pages.dev/840
  • r1hp2lwje5.pages.dev/165
  • r1hp2lwje5.pages.dev/391
  • r1hp2lwje5.pages.dev/274
  • r1hp2lwje5.pages.dev/939
  • r1hp2lwje5.pages.dev/963
  • r1hp2lwje5.pages.dev/654
  • r1hp2lwje5.pages.dev/503
  • r1hp2lwje5.pages.dev/373
  • r1hp2lwje5.pages.dev/991
  • r1hp2lwje5.pages.dev/564
  • r1hp2lwje5.pages.dev/726
  • r1hp2lwje5.pages.dev/946
  • r1hp2lwje5.pages.dev/461
  • tema bulan bahasa yang menarik